Minggu, 20 April 2008

Traveling yu... : Kawah Putih dan Situ Patengang

Pernah liat film Heart dong?? Yup, bener banget. Film dimana yang jadi tokoh utamanya irwansyah dan acha yang mengambil lokasi di Ciwidey Bandung Selatan tepatnya.

Waktu itu tanggal 18 Januari 2008, bertepatan dengan telah selesainya uas semester ganjil dan berbarengan dengan hari ulang tahun salah satu teman ku, tepat pukul 20.00 malam aku datang ke tempat teman ku itu dan begitu datang salah satu dari mereka ada yang bilang : "rezqi, mau ikut ke kawah putih ga hari minggu?". Denger pertanyaan itu, kaya mimpi jadi kenyataan. Udah sekitar 1 tahun pengen ke Kawah Putih tapi apa daya tangan tak sampai. Setiap mau berangkat selalu ada aral melintang yang menggagalkan semuanya. Akhirnya pergi juga kesana.

Hari minggu pun datang, dan saatnya pergi ke Kawah Putih. Sampai didepan pintu masuk kawah putih setiap orang harus membayar Rp.10.000,- kalau tidak salah dan setiap kendaraan pun harus bayar. Waktu itu kita make motor dan tiap motor harus membayar Rp.2.000,-. Dari gerbang menuju kawah putih kita harus melewati jalan yang berliku, cukup jauh. Tetapi kejadian yang mengehbohkan yaitu jatuhnya salah satu motor (tepatnya motor yang aku naiki). Untungnya kecelakaan ini tidak menimbulkan korban jiwa. Tapi setelah sampai di tempat wisata Kawah Putih, semua perjuangan kami menuju tempat itu rasanya hilang dan terbayar dengan kecantikan kawah ini. Kata pertama yang aku sebut : "Akhirnya, bisa kesini juga". Hari itu, cuaca cukup mendukung untuk main, cuaca amat sangat cerah dan panas. Kami disambut oleh bau belerang yang khas dari kawah ini. Terpukau oleh keindahan airnya yang berwarna hijau keputihan dan pasir-pasir yang mengelilingi kawah ini serta pepohonan juga gunung yang bikin kawah ini terlihat eksotis bikin anak-anak tiba-tiba jadi foto model dadakan. Subhanallah, melihat keindahan kawah ini makin menunjukkan kebesaran Allah SWT.

Kawah putih ini punya sejarah yang cukup unik juga. Keberadaannya yang terletak di gunung Patuha yang dianggap keramat dimana setiap burung yang terbang diatas gunung ini pun akan mati menyebabkan kawah ini baru dapat ditemukan pada tahun 1837 oleh orang Belanda. Ternyata cerita burung yang terbang diatas gunung ini mati karena gunung ini memiliki kawah putih yang mengeluarkan bau belerang dan hal ini lah penyebab mengapa burung tidak bisa terbang diatas gunung ini.

Perkembangan selanjutnya, kawah ini menjadi pabrik belerang karena produksi belerang yang dihasilkan kawah ini cukup besar. Namun saat ini, produksi belerang dari kawah putih ini sudah tidak dilakukan lagi. Saat ini, Kawah Putih menjadi tempat wisata dimana banyak wisatawan yang penasaran dengan keindahan tempat ini.


Perjalanan berlanjut ke Situ Patengang. Aku berkesempatan untuk mengelilingi situ itu dan sedikit bermain disekitar kebun tehnya. Disini ada yang dinamakan batu cinta, menurut cerita siapa yang menuliskan namanya dan nama pasangannya dibatu itu maka pasangan itu bakal awet (tapi itu kan cuman cerita), yang uniknya dari batu cinta ini, bentuk tanahnya yang berada ditengah situ memang berbentuk hati. Disini terdapat perahu sewaan yang bisa digunakan untuk mengelilingi situ, bahkan perahu bebek-bebekan pun ada. Dan kalau lapar, ga usah cemas karena disini pun tersedia panjual makanan yang berderet dan banyak.

Untuk masuk ke Situ Patengang ini, setiap orang membayar Rp.5.000,- kalau tidak salah. Dan tentunya untuk naik perahu mengelilingi situ pun harus bayar lagi.


Satu tips kalau ingin pergi ke Kawah Putih dan Situ Patengang, usahakan membawa sunblock, karena terik matahari bisa membakar kulit.


Akhirnya, liburan semester ganjil itu dilewatkan dengan tidak ada penyesalah karena datang ke tempat yang tidak terlupakan, malah membuat pengunjungnya ketagihan untuk bisa datang kesana lagi.